Monday, December 8, 2014

MUTE atau OFF

Beberapa bulan yang lalu, anak saya sesekali  bernyanyi  "bapak mana .. di jonggol" , saya berfikir, aneh sekali lirik nya, lalau kemudian saya bertanya pada anak saya, "aa lagu apa itu?  dia jawab " itu lagu nya Nabila bunda " nabila adalah anak sepupu jauh saya yang sebaya dengan anak saya . karena anak saya tak menyanyikan lagi lagu baru itu, berlalu lah .


ketika kami bersilaturrahim kerumah  kerabat , para orang tua muda sedang mengobrol asik  di ruang tengah , sementara anak anak membuat kelompok sendiri di ruang depan, dan terdengar lah lagi lirik lagu "bapak mana bapak mana , di jonggol "  , hanya saja  nada nya tidak seperti yang anak saya nyanyikan waktu itu. lalu saya iseng bertanya, ini lagu apaan sih ? kok kayak nya hits banget ..? "wah ketahuan kamu gak suka nonton TV" jawab salah satu kerabat yang memang seusia dengan saya dan anak nya sangat hafal dengan lagu itu meski belum fasih bicara. saya lalu berusaha mendengarkan lirik nya. diantara  riuh rendah suara anak anak terdengar  anak saya nampak kesusahan mengikuti teman teman sebayanya yang hafal betul lagu tsb.saya harus cari tahu fikir saya.

setelah search di internet, ternyata itu lagu nya sebuah sinetron yang jadi pemeran utamanya maaf " kurang sempurna secara fisik" namun  hebat bisa menjadi icon sinetron tsb dan memperbaiki perekonomian keluarganya , saya tak berani berkomentar lebih jauh mengenai sinetron yang saya sendiri belum pernah menontonya. tapi yang jadi concern saya adalah begitu mudah nya anak anak meniru dan menularkan nya kepada anak lain, saya ragu anak anak tsb faham apa isi dari lagu itu, yang nyari bapak nya . 

Alangkah bagus nya bila anak berceloteh lagu yang isi nya mendidik, menggambarkan kemulyaan akhlak,mengenal nabi nabi , malaikat dan masih banyak lagi lagu anak anak yang sarat  didik dan sekaligus menyenangkan,tentu nya yang  senada dengan usia nya. tugas kita sebagai ibu memfilter  mana yang cocok dan tidak atau bahkan sangat buruk untuk anak anak kita,bagaimana kita tahu hal tsb cocok apa tidak buat anak kita, tugas ibu lagi untuk selalu meng update wawasan, pengetahuan ,ilmu keibuan sebagai madrosatul ula .  Saya beberapa kali menyaksikan orang sekitar saya dengan entengnya meminta anak nya untuk,maaf "goyang nge-bor" dan anak nya yg masih balita itu pun  dengan senang hati meniru goyang artist yg fenomenal itu. hei , anak tsb tahu dari mana  ?. ibu nya terlihat senang sekali menyaksikan anak nya yang terliaht lucu ..  hal itu terlihat sepele, tapi sungguh besar pengaruh nya kelak .

bukan hal yang aneh pula jika anak anak sekarang di suguhi tv yang menyala agar mereka anteng tak mengangganggu kegiatan orang tua atau mba pengasuh, yang penting sudah mandi wangi, perut nya kenyang bisa aman di tinggal mengerjakan pekerjaan rumah, tanpa tahu content tontonannya, cocok kah, tidak kah, atau malah bahaya kah. saya pernah dengar juga komentar masih dari salah satu orang di sekitar saya, " anak saya mah anteng, apalagi di stel in tv, saya bisa ngapa ngapain, kadang bisa sampai tidur sendiri di depan tv .. " you know what?  anak nya baru berusia 4 bulan lho. padahal usia itu ibarat CD kosong, mau di masukkan info apa saja tersimpan dengan baik meski belum faham maksud nya.

saya pun bukan ibu yang sempurna, saya masih mengizinkan anak saya menonton acara anak anak di TV dengan syarat pada jam setelah pulang sekolah, dan wajib di MUTE jika ada jeda iklan. tapi kadang sebelum maghrib anak saya merengek minta di izinakan nonton, atau "maen game ya bunda " .. dengan wajah memelas nya. jika saya sedang sangat  repot mengerjakan pekerjaan rumah, sesekali saya memberikan kelonggaran namun  dengan aturan yang jelas. maghrib harus off, dan MUTE jika jeda iklan. saya usahakan dalam sehari tidak lebih dari dua jam. saya akan terpaksa  meninggalkan pekerjaan yang masih belum selesai untuk bermain dengan nya jika di rasa anak saya sudah terlalu banyak nonton atau main game. urusan rumah bisa saya kerjakan lain waktu.

mudah mudahan apa yang sudah saya yakini dan saya lakukan berbuah baik untuk anak anak saya kelak dan bisa menularkannya pada anak lain di sekitar saya . saya yakin banyak juga ibu ibu yang sefaham dengan saya, atau bahkan sudah menerapkan "NO TV" untuk kebaikan keluarganya. saya ibu yang banyak sekali kekurangan, kalau boleh mengikuti trend media sekarang saya akan bilang  " da aku mah apa atuh hanya rangginang bubuk " hehe..

No comments:

Post a Comment