Tuesday, December 9, 2014

MAAF NAK...BUNDA SUDAH KASAR

Sunguh menjadi seorang ibu adalah masa untuk terus belajar dan bersabar, mengasuh buah hati tidak hanya cukup dengan cinta dan memenuhi kebutuhan materi semata,terlebih usia dini yang mana mereka belum mampu mengutarakan dan mengekpresikan keinginan dan perasaan mereka sebagaimana orang dewasa.namun mereka penuh dengan imajinasi yang kita perlu ilmu dan ektra sabar untuk memahami nya. dalam keseharian perkembangan anak, tak jarang ibu mengedepankan emosi dari pada empati.

Seperti hal nya yang terjadi pada saya. Al kindi anak saya saat ini berusia hampir empat tahun,dia termasuk anak aktif,rasa ingin tahu nya besar,energi nya luar biasa besar, bila di ingat ingat, duduk diam nya kindi jika sedang tidur dan sakit saja.selebihnya memang benar - benar menguras tenaga saya sebagai ibu nya dan saya sangat bersyukur di karuniai mutiara hati seperti kindi.namun kadang  tidak selalu berjalan baik sesuai dengan gambaran pengasuhan ideal, seperti pada suatu hari kindi saya dapati sedang menabur kan bedak talk nya ke lantai dan kasur, hingga lantai putih dan licin. kacau..! habis lah bedak talk nya yang baru saja saya beli ... saya dengan kondisi lelah segera terpancing emosi .. tanpa pikir panjang ,saya ambil sapu dan dengan nada tinggi, bersihkan ..!! mata bening itu pun terlihat takut melihat reaksi ku atas perbuatan nya.. lalu tangan kecil nya meraih tubuh saya " bunda.... aku minta maaaf, aku janji , aku janji .. " saya bilang "bunda akan maafkan kindi kalo kindi mau bantu bunda menyapu lantai yg kotor ini " dia masih dengan isak nya "ia bunda .. ia " dengan cepat dia meraih sapu yg besar dan terlihat sangat berusaha mengendalikan sapu yang lebih tinggi dari tubuh nya ... " tak tega hati ini menyaksikan nya , tapi fikir saya biarlah dia tahu dan belajar bertanggung jawab atas perbuatan nya ... sementara kindi memberseihkan lantai yang penuh bedak itu .. (meski saya sangat yakin tak akan sesuai dengan harapan, malah tambah berantakan )

saya memtusukan untuk melanjutkan pekerjaan rumah  yg sempat tertunda karena praktek bedak tsb.. setelah beberapa saat, saya kefikiran juga untuk memeriksa kembali anak saya , sudah selesai kah ? . huffh tensi saya melonjak  naikkk .. lantai yg penuh bedak itu dia guyur dengan air .. ada jejak jejak kaki kecil dari ruang tamu di mana bedak tadi di tabur kearah kamar mandi , sepertinya tidak hanya satu atau dua gayung. tanpa banyak tanya, saya langsung menggendong dia dan mengunci nya di kamar mandi .. dia meronta minta maaf, tapi saya tak menggubris karena sudah di kuasai sifat setan (emosi).. setelah beberapa saat dia menangis, saya buka pintu kamar mandi dan dia langsung memeluk saya " aku minta maaf , bunda , aku janji , aku janji .. " saya balik memeluk nya, saya menyesal , rasanya sakit sekali ..saya merasa sudah sangat kasar pada buah hati saya. menjelang tidur siang.. saya  peluk dia dan saya bertanya “nak, kenapa tadi mainin bedak dan air “  ?  dan apa jawaban nya " kindi minta maaf bunda  , kindi mandiin rumah supaya bersih ,, kan bunda juga suka mandiin kindi supaya bersih " ...(saya peluk dia dengan  rasa sesak , lalu  saya berbisik, maaf bunda tadi sudah kasar sama kindi, apa kindi memaafkan bunda?” mata bening nya menatap saya dan dia mengangguk kecil .. lalu dia pun terlelap dalam pelukan saya ..


Ya Alloh .. hamba gelap mata,hingga melukai perasaan mutiara hati hamba yang ingin berbuat baik dengan versi nya,seharusnya pertanyaan nya saya ajukan dari awal..hingga saya tak akan semarah itu..saya menyesal , seharusnya rasa bangga saya memiliki anak yang cerdas dan aktif seperti alkindi saya tunjukan dengan  sungguh sungguh mengasuh nya dengan baik dan sabar, saya sangat menyesal, saya telah merusak milyaran sel  otak anak saya dengan bentakan dan perbuatan kasar. dengan kejadian itu saya lebih membulatkan hati untuk senantiasa berhati hati dan lebih banyak belajar mengendalikan diri , saya harus lebih banyak belajar bersabar menyikapi tingkah kindi yang semakin hari semakin “hebat”  Alhamdulillah.

 kemarin baru saya dapati dia sedang merobek hiasan dinding yang entah bagaimana dia menurunkannya dari dinding. Tanpa emosi saya Tanya “nak kenapa di sobek” dia bilang “ kindi Cuma mau tau , di dalam itu isi nya apa bunda “   dan akhir nya saya beri pengertian, di dalam itu isi nya kosong.. tak perlu di sobek , di lihat saja dari depan . indah kan ? “ dia belum mengerti saya rasa, karena dari mata nya masih menyimpan sejuta tanya, dan pastinya akan banyak hal terjadi  lagi nanti. 



February  2013

By Moolida.

Monday, December 8, 2014

MUTE atau OFF

Beberapa bulan yang lalu, anak saya sesekali  bernyanyi  "bapak mana .. di jonggol" , saya berfikir, aneh sekali lirik nya, lalau kemudian saya bertanya pada anak saya, "aa lagu apa itu?  dia jawab " itu lagu nya Nabila bunda " nabila adalah anak sepupu jauh saya yang sebaya dengan anak saya . karena anak saya tak menyanyikan lagi lagu baru itu, berlalu lah .


ketika kami bersilaturrahim kerumah  kerabat , para orang tua muda sedang mengobrol asik  di ruang tengah , sementara anak anak membuat kelompok sendiri di ruang depan, dan terdengar lah lagi lirik lagu "bapak mana bapak mana , di jonggol "  , hanya saja  nada nya tidak seperti yang anak saya nyanyikan waktu itu. lalu saya iseng bertanya, ini lagu apaan sih ? kok kayak nya hits banget ..? "wah ketahuan kamu gak suka nonton TV" jawab salah satu kerabat yang memang seusia dengan saya dan anak nya sangat hafal dengan lagu itu meski belum fasih bicara. saya lalu berusaha mendengarkan lirik nya. diantara  riuh rendah suara anak anak terdengar  anak saya nampak kesusahan mengikuti teman teman sebayanya yang hafal betul lagu tsb.saya harus cari tahu fikir saya.

setelah search di internet, ternyata itu lagu nya sebuah sinetron yang jadi pemeran utamanya maaf " kurang sempurna secara fisik" namun  hebat bisa menjadi icon sinetron tsb dan memperbaiki perekonomian keluarganya , saya tak berani berkomentar lebih jauh mengenai sinetron yang saya sendiri belum pernah menontonya. tapi yang jadi concern saya adalah begitu mudah nya anak anak meniru dan menularkan nya kepada anak lain, saya ragu anak anak tsb faham apa isi dari lagu itu, yang nyari bapak nya . 

Alangkah bagus nya bila anak berceloteh lagu yang isi nya mendidik, menggambarkan kemulyaan akhlak,mengenal nabi nabi , malaikat dan masih banyak lagi lagu anak anak yang sarat  didik dan sekaligus menyenangkan,tentu nya yang  senada dengan usia nya. tugas kita sebagai ibu memfilter  mana yang cocok dan tidak atau bahkan sangat buruk untuk anak anak kita,bagaimana kita tahu hal tsb cocok apa tidak buat anak kita, tugas ibu lagi untuk selalu meng update wawasan, pengetahuan ,ilmu keibuan sebagai madrosatul ula .  Saya beberapa kali menyaksikan orang sekitar saya dengan entengnya meminta anak nya untuk,maaf "goyang nge-bor" dan anak nya yg masih balita itu pun  dengan senang hati meniru goyang artist yg fenomenal itu. hei , anak tsb tahu dari mana  ?. ibu nya terlihat senang sekali menyaksikan anak nya yang terliaht lucu ..  hal itu terlihat sepele, tapi sungguh besar pengaruh nya kelak .

bukan hal yang aneh pula jika anak anak sekarang di suguhi tv yang menyala agar mereka anteng tak mengangganggu kegiatan orang tua atau mba pengasuh, yang penting sudah mandi wangi, perut nya kenyang bisa aman di tinggal mengerjakan pekerjaan rumah, tanpa tahu content tontonannya, cocok kah, tidak kah, atau malah bahaya kah. saya pernah dengar juga komentar masih dari salah satu orang di sekitar saya, " anak saya mah anteng, apalagi di stel in tv, saya bisa ngapa ngapain, kadang bisa sampai tidur sendiri di depan tv .. " you know what?  anak nya baru berusia 4 bulan lho. padahal usia itu ibarat CD kosong, mau di masukkan info apa saja tersimpan dengan baik meski belum faham maksud nya.

saya pun bukan ibu yang sempurna, saya masih mengizinkan anak saya menonton acara anak anak di TV dengan syarat pada jam setelah pulang sekolah, dan wajib di MUTE jika ada jeda iklan. tapi kadang sebelum maghrib anak saya merengek minta di izinakan nonton, atau "maen game ya bunda " .. dengan wajah memelas nya. jika saya sedang sangat  repot mengerjakan pekerjaan rumah, sesekali saya memberikan kelonggaran namun  dengan aturan yang jelas. maghrib harus off, dan MUTE jika jeda iklan. saya usahakan dalam sehari tidak lebih dari dua jam. saya akan terpaksa  meninggalkan pekerjaan yang masih belum selesai untuk bermain dengan nya jika di rasa anak saya sudah terlalu banyak nonton atau main game. urusan rumah bisa saya kerjakan lain waktu.

mudah mudahan apa yang sudah saya yakini dan saya lakukan berbuah baik untuk anak anak saya kelak dan bisa menularkannya pada anak lain di sekitar saya . saya yakin banyak juga ibu ibu yang sefaham dengan saya, atau bahkan sudah menerapkan "NO TV" untuk kebaikan keluarganya. saya ibu yang banyak sekali kekurangan, kalau boleh mengikuti trend media sekarang saya akan bilang  " da aku mah apa atuh hanya rangginang bubuk " hehe..

TAWA NAINA


Saat itu ,sering kita  melewati  malam akhir pekan bersama, kita ber empat , aku , Naina, tante ku ita, dan teman ku  ade tertawa bersama. hingga larut. setiap berkumpul, ada saja topik yg selalu membuat kami tertawa berjungkal jungkal,dan tak jarang ibu Naina menegur kami agar lekas tidur namun setelah ibu Naina meghilang di balik pintu, kami melanjutkan dengan suara tertahan, hingga nyaris buang air kecil.  Meski usia aku , ita dan ade dengan Naina terpaut jauh, dia sudah lulus SMA saat itu , aku masih duduk di kelas satu menengah pertama .. namun persahabatan tak mempermasalahkan semua itu. Biasanya di akhir pekan, aku , ade dan ita bermalam di rumah Naina, karena memang kami bertetangga, dan ummi  tidak terlalu mempermasalahkan, karena keluarga aku dan Naina memang masih terhitung keluarga. Naina wanita yang ceria, cantik, pintar , hanya memang  dia tidak mudah menerima teman baru. Aku masih teringat jika ia tertawa lepas , barisan gigi nya  putih dan rapi rambut nya ikal dan aku berfikir saat itu, Naina memang cantik, dan aku suka saat Naina tertawa.

Naina besar di kelurga yang keras, ayah Naina yang  mantan pejuang kemerdekaan menerapkan pola pendidikan militer di keluarga nya. Kakak kakak Naina  yang laki laki sering mendapatkan bogem mentah jika di anggap ayah nya salah, sementara ibu Naina adalah perempuan yg lembut dan tak berdaya, ibu  Naina selalu tidak bisa berbuat apa apa. berhubung kami bertetangga jadi lah rumah ku tempat persembunyian ibu Naina dan anak anak nya bila sang ayah sedang murka, dan itu sangat membekas di benak ku, lalu bagaimana dengan Naina .. ?


Aku berpisah dengan Naina saat dia hendak pergi ke kota besar  .. “ aku bosan di rumah terus, mau kerja aja ah “ .. begitu Naina berkata saat aku dan ita  bertanya perihal kepergiannya. aku dan ita  tak kehilangan tawa Naina, dia kadang pulang satu bulan sekali .. namun saat itu kebersamaan kita sudah mulai berkurang ,, karena aku dan ita sudah menginjak sekolah menengah atas sehingga mengurangi kegiatan akhir pekan  di tempat Naina , sementara ade di kirim orang tua nya ke pesantren .. “ de , biasa nya kalo mesantren cepet kawin lho “ seloroh ita saat ade pamitan .. Naina pun tertawa,  dan memang benar, di antara kami ber empat, ade lah yang pertama melepas masa lajang nya. kabar terakhir ade, sekarang ada di pandeglang, menyertai sang suami, membuka pesantren.


Setelah ade di jemput sang arjuna nya,  aku dan ita memutuskan menyusul Naina ke kota, bekerja di sebuah pabrik kapas ekspor , namun meski kita bertempat tinggal saling berdekatan, rasanya sulit mencari waktu untuk kita berkumpul seperti di kampung halaman, paling kita hanya bisa ngobrol lewat telepon saja, sesekali kita bertiga pergi jalan jalan ke pusat perbelanjaan, atau hanya duduk ngobrol di teras asrama yang disediakan perusahaan tempat kita berkerja. Hanya itu saja, karena jika Naina aku ajak menghadiri acara yang di selenggarakan DKM asrama, dia akan katakan “aku gak PD”  atau “aku malu”.  Hingga tiba giliran ita yang melepas masa lajangnya , di hari pernikahan ita , Naina datang  sore hari pada saat akad nikah sudah usai,dan resepsi hampir selesai. aku mengerti alasan nya tak menghadiri akad nikah ita, pasti sama pula perasaan nya dengan ku. aku dan Naina duduk megambil lokasi yang jauh dari para tamu, lalu dia bergumam sambil mata nya basah  “ita sudah menikah, aku bagaimana ya ?” “ kan masih ada aku, lagipula meski teman teman kita sudah menikah , ya persahabatan harus tetap dijaga dong” timpal aku dengan nada di buat seceria mungkin,karena aku pun tak bisa membohongi diri, aku sangat kehilangan ita saat itu, tapi dia malah berkata ”kamu ,mungkin  tak lama lagi, mengingat aktivitas mu banyak, teman mu banyak” .tukas nya sambil mengaduk ngaduk makanan di piring, dan aku kehabisan kata kata menghiburnya karena khawatir malah  membuat  perasaan nya jadi lebih kacau karena ocehan ku,  dan aku …perlahan kehilanagn tawa Naina.


Mata Naina menerawang jauh ke taman  asrama di depan kamar yang aku tinggali, aku duduk di sebelah nya, “usia ku sudah 35 nih , kok Alloh belum kasih aku jodoh juga ya”. curhat Naina yang sering aku dengar jika kita sedang bertemu dan ngobrol santai..”eh, gunawan tuh sudah nikah apa belum sih ?” mata Naina berbinar saat menyebut nama Gunawan, seorang engineer di perusahaan tempat kami bekerja, “kenapa emang teh?” Alis ku naik, heran  “ dia itu sudah punya dua putra, kemarin saja aku  dapat undangan aqiqah anaknya yang baru lahir”  terang ku ” kamu dekat ya sama dia ? ”tanya Naina curiga , “aku kenal karena memang departemen kita sering berhubungan, kenal biasa aja gak deket deket banget “   selintas aku lihat binar mata itu redup kembali, dan aku baru sadar kalau Naina sepertinya menyimpan perasaan halus pada lelaki itu .  “kamu sudah di lamar, tidak lama lagi akan menikah ,tinggal saya dong sendiri” kali ini suara Naina semakin parau, aku tak tahu harus bagaimana , “sudah di lamar pun belum tentu jadi teh, kalo Alloh belum menghendaki bisa apa kita ..? “ jawabku. “teteh yang sabar, Alloh kan menciptakan manusia berpasang –pasangan , yakin aja, suatu saat atau bahkan dalam waktu dekat jodoh buat teteh  datang” tambahku lagi sambil ku peluk bahu nya yang semakin ringkih ..aku merasa mulai ada yang berbeda dari Naina, di percakapan hari itu sama sekali aku tak menyaksikan Naina tertawa bahkan seulas senyum pun absen,. Terbersit rasa bersalah dalam hati, karena tak ada yg bisa ku lakukan untuk memecahkan masalah Naina.
***


  Pagi itu aku kembali rebahan setelah shalat shubuh, karena hari minggu fikir ku, mau bersantai saja, mengingat sudah sepekan ini aku sibuk mempersiapkan segala keperluan pernikahanku yang akan berlangsung pekan depan. Tiba tiba telepon genggam ku berdering , dengan sedikit memicingkan mata, aku lihat yang memanggil itu Naina. Dengan bersemangat aku  beri salam, karena sudah hampir satu bulan tidak bertemu semenjak  Naina datang ke tempat ku , tapi Naina  di seberang memaki aku habis habisan, terdengar dari suara nya yang melengking memandakan dia sangat marah terhadapku, segala sumpah serapah dia keluarkan untuk ku, aku bingung dan meminta dia untuk istighfar “ hey perebut pacar orang!! Hati lho bussuk, munafik !!,gua tuh sama gunawan udah resmi!!  lho sebarkan berita aneh tentang gua dan gunawan, sampai seluruh perusahaan tahu , bangsat” !! percuma lho pake jilbab ..bukaaa!! bukaa!!! “…  Naina terdengar kalap. Aku sunguh tak faham maksud nya, menurutnya aku  telah merebut dan akan menikah dengan kekasih nya , tentu saja itu tidak benar,calon suami ku bukan lelaki yang bernama Gunawan dan karena Naina memang tak mengenal calon suami ku sebelumnya, apalagi jadi sepasang kekasih. Calon suamiku benar benar orang baru yang tak pernah muncul dalam episode aku maupun Naina sebelumnya. setelah Naina menutup teleponnya ,aku merenung, apa yang telah aku perbuat pada Naina , hingga dia semarah itu , seingat ku, sebulan yg lalu dia datang padaku, kita ngobrol banyak dan dia masih baik baik saja, kita saling curhat batapa kita sudah lelah mengarungi bahtera ini tanpa nakhoda, dan kita ingin segera berlabuh di dermaga cinta … mata ku basah, ya Alloh, sedemikian kacau kah kah perasaan Naina menjelang pernikahan ku, kemana tawa nya kini…..?



Suatu malam , di akhir pekan ..di kamar yg sama namun suasananya beda dengan kamar  14 tahun yg lalu .. di mana dulu kita sering melewatkannya bersama … di kamar Naina .. sekarang kamar itu lebih cerah warna nya. di luar jendela berjejer anggun bunga rose yang siap menghibur penglihatan dan penciuman  saat pagi tiba, di latarbelakangi gunung yg menjulang anggun. Malam itu aku mendapatkan tawa Naina kembali .. namun bukan menertawakan topik yg kita bahas , karena menurut ku topik nya sama sekali tidak lucu, sedetik kemudian dia berhenti tertawa lalu diam, seperti berfikir keras, kemudian seperti akan marah , kemudian ketakutan, hingga ita berinisiatif mengalihkan perhatian nya dengan bertanya banyak hal pada Naina. Alqur’an kecil selalu di peganginya, beberapa kali dia berbisik “di rumah ini banyak hantu nya ,ada ayam masuk kamar,itu cincin dari Gunawan yah?menunjuk cincin  di jari manisku  “Nih aku juga punya  dia menunjukan jari manis nya, tuh hantu pocong juga lagi nunggu di bawah pohon sirih, aku sering di ganggu , makanya aku memegang ini” Naina mengacungkan alquran kecil yang selalu di pegangnya erat. Aku dan ita saling bertukar pandang….ku lihat mata ita menyiratkan kesedihan , begitu pula aku,  !Naina… apa yang terjadi …!?  … Ya Alloh. Kami berada dalam satu ruangan yang sangat penuh kenangan,..meskinya kami bisa reuni malam itu,  tapi itu tidak mungkin,  meski raga kami berkumpul, , Naina… jiwa nya tersekap dalam labirin  yang amat dalam!!.. dan dia pun tertawa lagi….. tapi bukan tawa itu yang ku rindukan … Naina … kembali lah ….


By Moolida

Tuesday, December 2, 2014

PAK RT


Pagi itu masih samar-samar menampakan sinar nya, kabut masih  menyelimuti desa.. rasa nya aku  masih enggan untuk keluar rumah.. setelah sholat shubuh tadi, mataku tak bisa kompromi, ambu sudah sedang sibuk di dapur menyiapkan bekal untuk abah pergi kesawah ... aku pergi  ke dapur mengampiri ambu  dan minta izin pada ambu,  ”ambu , eneng minta izin mau tidur lagi yaaa... eneng masih ngantuk nih sebentaaaaaar lagi aja, gak kuat nih ambu” .. ” 1 makana ari sare teh tong peuting teuing, tah kitu akibat na .. sok geura atuh, ke ku ambu di gugahkeun tabuh genep nya ”.. ambu tak bisa menolak rajukan anak semata wayang nya itu.. 

Tiba tiba suara speaker dari langgar yang terhalang beberapa  rumah dari rumah ku ” assalamualaikum warrohmatulloh wabarokatuuh ...!!!! ibu ibu bapak-bapak hari ini adalah hari minggu,!!! maka dari itu mari kita bergotong royong melanjutkan pembangunan mesjid kita yang kita cintai ..sekali lagiiii .. pada para ibu para bapak .. !!! ...... mari kita ....   suara pak abas begitu lantang di tambah menggunakan pengeras suara ... hingga aku  menarik selimut untuk menutup telinga .. .. namun rasanya sia sia, karen suara pak abas tetap saja terdengar lantang .. hingga aku memutuskan untuk bangun saja dan membantu ambu di dapur ... menyiapkan bekal untuk abah dan makanan ringan untuk warga yg akan bergotong royong, dengan wajah kusut karena rencana indah untuk kembali tidur  jadi  gagal total.

Pak abas adalah  ketua RT di kampung ku. beliau adalah salah seorang yang sangat bersemangat untuk urusan kerja bakti, gotong royong dan sejenis nya, dia yang selalu paling depan.. ”pak abas memang sangat semangat  ngomong di speaker ” kata neni teman ku, saat aku  mencuci pakaian di mata air milik haji  Zuen yang entah sejak kapan mata air itu di bangun dan jadi tempat umum.. ”malah nih , kata ibu ku , pak abas mirip sekali dengan menteri penerangan jaman orde baru, harmoko” fikiran ku jadi menerawang, mengingat wajah harmoko dan gaya bicaranya yang sering aku lihat di TV  hitam putih ku, tapi sekarang sudah beralih fungsi jadi tempat perkakas nya abah  ..   .. aku agak bingung sebelah mana mirip nya, ”ibu mu memang tahu   pak harmoko  nen ?” ,   dan neni tertawa geli .

Pak abas bukan nya tak tahu ada beberapa tetangga nya menjuluki dia mentri penerangan .. namun pak abbas terlihat tak keberatan, meski dia dan keluarga nya menyadarai julukan mentri penerangan adalah lebih kepada ejekan, namun semua itu tak menyurutkan semangat pak abas untuk tetap menggerakan warga agar mau bekerja sama dan bergotong royong, baik memperbaiki jalan yg rusak, membersihkan lingkungan , melanjutkan pembangunan mesjid yang memang belum selesai selesai, padahal di mulai sejak beberapa tahun yang lalu.... kalau menurutku sih pak abas orator  handal,, beliau selalu  berapi-api mengajak warga bergotong royong .. walaupun memang tidak semua warga menanggapi dengan positif ..  . ”sekali lagi ,, kepada para ibu dan para bapak ..!!! mari kita bekerja bakti !! ... dst..

Sepulang sekolah .. aku di  minta ambu menyetrika baju koko abah ” 2neng pang gosokeun koko si abah nya, kanggo jum’atan ” ketika aku  sedang asyik menyetrika baju abah ,, terdengar suara speaker dari langgar, suara itu lebih lembut dan hati hati .. aku kenal suara itu bukan suara pak abas .. ” assalamualaikum wr wb, innalillahi wainna ilaihi rojiun .  bapak ibu semua nya, telah berpulang ke rahmatulloh .. bapak Abbas bin kasim .. tadi pukul 11 siang, semoga amal almarhum di terima olah Alloh sswt. Dan keluarga yang di tinggalkan di beri kan ketabahan .. ..

Aku tersentak kaget , seingat ku tak ada khabar tentang pak abas sakit, innalillahi wainna ilaihi roojiun  , ambu dan abah serentak mengucapkannya dan mereka saling berpandangan .. ... tak lama bi ipah dari dapur ,, memanggil manggil ambu yang masih kaget dengan pengumuman yaang baru saja di dengar nya .. ” 3euceu ! , ueceu !.. ”   ”ada apa ipah.. sini di dalam” .sahut ambu,  bi ipah dengan tergopoh masuk ke ruang tengah dari arah dapur,  ”euceu sudah dengar tadi, ? pak abas meninggal ?” bi ipah dengan nafas tersengal,  ” iya , barusan saya dengar, tapi kenapa ? setahu saya gak sakit kan ? ” ambu menimpali dengan alis mengkerut.   ”iya .. barusan kata anak nya ,, tadi pagi,sebelum pak abas pergi ke sawah, seperti biasa dia sholat duha dulu, baru pergi ke sawah , ke ladang jagung yang sebentar lagi di panen nya .. naah kebetulan mang jawin mencari pak abas ke sawah nya karena akan membeli hasil panen jagung nya ,, tapi mang jawin kaget pas lihat pak abas sudah pingsan di pematang sawah dekat kebun nya .. mang jawin masih sempet melihat pak abas bernafas, tenang sekali, dan tak terlihat sedang sakratul maut .. sedetik kemudian, nafas nya sudah benar -  benar hilang .. dan mang jawin melihat senyum di wajah nya pak abas serta pelipis nya berkeringat .. seperti nya bahagia menyambut ajal nyaa ..” bi ipah menerangkan dengan nafas masih tersengal..  4 ipah sok nginum heula maneh ” .. anjur abah  sambil menggeserkan gelas dan teko .

Tiba – tiba saja ada yang menelisik perih dari dalam hati ku .. aku kangen dengan suara lantang nya pak abbas .. tak terasa air mata ku jatuh , ya Alloh .. terbetik rasa penyesalan, aku sudah ikut memperolok beliau dengan sebutan menteri penerangan ..aku sering sebal jika suaranya sudah menggema  mengajak warga berbuat kebaikan ..sedemikian buta kah hati hamba .... Ya Alloh ampuni hamba. 
Mang iding tetangga sebelah yang ikut menyelenggarakan jenazah nya pak abbas mengatakan bahwa  pak abas terlihat seperti tidur , tak seperti orang meninggal kebanyakan. Dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan semua nya mudah tak ada halangan, menurut pak kiyai awaludin , itu pertanda khusnul khotimah ..(amin yaa robbal alamin )

Saat ini desa kami sepi.. jika hari minggu.. tak ada lagi orator handal yang menggugah semangat warga untuk bekerja bakti .. semua sibuk dengan urusan masing masing ... Pak.. semoga amal ibadah bapak semasa hidup di balas oleh  Alloh dengan menempatkan bapak di tempat yang mulia ..(amin)


Catatan :
1         makanya kalo tidur tuh jangan terlalu malam, gitu kan akibat nya , ya udah nanti di bangunkan jam 6
2         neng tolong setrika baju koko abah, untuk sholat  jum’at
3         Euceu = panggilan untuk kaka perempuan atau yg lebih tua
4         Ipah silahkan kamu minum dulu 
By : Moolida

Sunday, November 23, 2014

KRISI PD

=====


What?? PNS?? Sandi Negara?? Resign demi anak anak ?  uuuuh .. terselip rasa malu di hati , karena  akhir  akhir ini saya merasa  jenuh dengan aktivitas rumah , di usia pernikahan saya yang ke 7, usia anak 5 tahun dan selama itulah saya tinggal di rumah mengurus anak dan suami. saya merasakan dunia saya menyempit, otak saya mengkerut, wajah saya menua, syukur nya saya tak melebar. Saya sampai pada kondisi “ krisis kepercayaan diri. 

Sebetulnya saya sangat menikmati mengurus buah hati kami , menikmati perkembangan nya dari mulai hal terkecil sampai hal yang  menurut saya besar dan membanggakan dimana para ibu yang memutuskan bekerja di luar rumah tidak bisa menikmati itu. saya  selalu ada untuk anak dan suami bila mereka membutuhkan saya tanpa harus menunggu pulang kantor atau weekend, dan itu suatu kebahagiaan buat saya.sudah cita cita saya jika menjadi seorang ibu kelak, saya ingin menjadi seorang ibu seutuh nya ,total di rumah mendidik anak-anak di masa emas nya hingga siap menapaki hidup yang bermakna di masanya.  Tapi ternyata, cita cita & niat mulia saja tidak cukup,perlu ilmu yang luas, perlu hati yang lapang, perlu tenaga yang ekstra, perlu motivator hebat agar segala sesuatu tetap pada jalurnya yang di pilih ketika di tengah jalan lihat kanan kiri , tidak mudah tergiur ingin juga merasakan jalur itu, uuh sepertinya indah pemandanagan di sebalah sana .  dan ini terjadi pada saya, perasaan bosan sering menggoda,saya butuh aktualisasi diri,saya butuh me time, saya butuh terlihat cantik, saya butuh di dengar, dan kadang saya merasa pasangan saya tidak se-frekwensi dengan saya saat berkomunikasi .saya juga butuh pujian yang perlahan tapi pasti  menghilang dari pasangan (hik hik ), mungkin sudah tidak ada juga hal yang patut di puji dari saya.

Saya tahu,banyak juga  perempuan yang bekerja di luar rumah yang sangat menginginkan mengasuh anak-anak dengan tangan nya sendiri, tapi prakteknya nya sangat sulit untuk di lakukan,dengan berbagai alasana tentunya, berati saya termasuk ibu yang beruntung dong.  Dan akhir nya saya  bertemu dengan sang mantan PNS  yang manurut saya hal yang dia korbankan bukan main main, faktanya, banyak orang berduyun duyun mendaftar jadi PNS bahkan rela mengeluarkan uang tidak sedikit demi menjadi  pegawai Negara yang masa depan nya sudah pasti terjamin.  tapi wanita hebat itu telah membuka mata dan hati saya lebar lebar , menaraik saya untuk sadar dan ber istighfar..lalu Menghentak dan membuyarkan rasa bosan menjadi sebuah energi positif.  

Seketika, hati saya  kembali berada dalam rumah, saya ingin tetap menjadi penghangat rumah perajut kasih , untuk orang orang yang sangat saya cintai, saya akan selalu ada jika mereka kelelahan membutuhkan sandaran,pelukan , terimakasih sang mantan PNS  .  

(12 sept 2014)