Tuesday, February 17, 2015

SI ITIK BURUK RUPA

Entah kenapa aku tak mirip mama ku, tak seperti kakak-kakak dan adik ku.  kulit ku gelap sendiri, pendek sendiri sementara yang lain memiliki tinggi badan minimal 160 cm. entah kenapa aku pesek sendiri.  Huh!! benar mungkin apa yang di bilang si jail Ugi , kakak ku yang seperti orang tionghoa itu.  aku anak pungut , mama nemu aku di bak sampah. karena kasihan akhir nya mama membawa aku pulang kerumah. tapi kakak perempuan  ku, Kak Aya, menceritakan kronologi kelahiran aku saat itu, sampai ia sendiri yang memberi aku nama Qinara Shopie, dan mulai saat itu aku yakin bahwa aku juga bagian dari keluarga. bukan anak pungut seperti yang di gembar gemborkan musuh bebuyutan ku kak Ugi.

Adikku yang memang cantik, ikut meledek aku dengan sebutan ndut, karena memang aku rada subur di banding kakak ku Kak Aya, meski dia sudah memiliki anak, tapi postur tubuh nya tak berubah. tidak seperti aku yang suka  makan mie instan malam-malam, cuman seminggu 4 kali saja padahal, tapi lemak tidak bisa di ajak kompromi untuk minggat dari badan ku.pernah sekali aku coba diet, ujung -ujung nya aku malah sakit perut karena kelaparan.

Belum lagi mama ku. terasa sekali lebih sayang  pada kakak dan adik ku, aku sering kena marah karena katanya keseringan makan, malas, dan masih banyak lagi predikat negatif yang tersemat padaku.di sekolah aku juga sering di ejek teman lelaki ku. pernah suatu hari salah satu teman kelas ku meledek aku dengan sebutan Suburr, aku kejar dan aku jitak kepalanya sekuat tenagaku, dan sudah barang tentu dia kapok meledekku. dengan isyarat tubuh ku, aku berkata "maju sini kalian kalau berani " !


Sungguh aku iri pada teman ku shinta yang begitu cantik, kulit nya putih, rambut nya panjang, tinggi, dan dia di sayang keluarganya. sementara aku? itik buruk rupa yang jadi bahan tertawaan saja jika sedang berkumpul bersama keluargaku. hanya Kak Aya  kakak ku yang selalu memberikan semangat padaku, ia seperti sahabatku, senang rasanya jika sudah mulai liburan sekolah , itu artinya dia akan berlibur di rumah, mengajak anak anak nya. dan waktu itu adalah waktu nya "aku" karena ada yang membela ku jika aku sedang di bully oleh keluarga ku terlebih Kak Ugi.

Aku itik buruk rupa, tapi aku punya keberanian untuk melawan mereka yang menindasku. aku punya keberanian yang tidak di millki si cantik Aulia adikku. pada saat kerabat kerabat ku yang perempuan se usia ku atau di atas ku belum bisa mengendarai sepeda motor, aku  sudah bisa mengendarai sepeda motor berkopling  dengan mudah, hanya Kak Aya yang memberikan pujian "kamu memang pemberani Qinar" yang lainnya  cuma bilang . "ah cuman gitu doang".

Ku rasa, hanya kak Aya yang bisa mengerti aku di keluarga ku, dia selalu percaya dan memberiku pujian jika aku sudah melakukan sesuatu yang menurut nya bagus. bahkan di saat aku ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas pavorite , kak Aya mendorong ku , membakar semangat ku dengan kelembutan dan pengertian nya, tidak seperti keluarga ku yang lain, apalagi kak ugi , dia bilang   "hm emang bisa? kamu kan otak nya pas, pas kayak tinggi badan kamu " bahkan papa ku pun tak menaruh percaya padaku, jika papa mengeluarkan kata kata pujian, ya sudah barang tentu untuk adik ku si cantik Aulia.

Pernah aku  bertanya pada Kak Aya, kak kenapa aku gak seperti kakak, dia tersenyum lalu berkata, yang kembar saja beda, apalagi kakak adik. seharus nya Qinara bersyukur dengan apa yang Qinara miliki selama ini, kamu pemberani,pemaaf,  baik hati, dan kakak juga baru tahu ternyata kamu kreative. ( dia tahu tentang karya seni ku yang menuai banyak pujian di sekolah ).  kecantikan fisik itu bukanlah segala nya Qinar, cantik hati itu lebih sejati dan lebih di cari. coba bayangkan, apa kamu mau berteman dengan orang yang sangat cantik rupanya tapi angkuh, pasti menyebalkan bukan? bandingkan dengan kamu berteman dengan orang yang rupa nya biasa saja, tapi baik , akhlak nya bagus , pasti kamu akan lebih memilih berteman dengan orang yang fisik nya biasa saja kan. kata-kata kakak ku mudah sekali di cerna, aku langsung membayangkan teman ku melly  yang cantik dan dari keluarga kaya  pake "banget" , tapi jutek nya pake banget , dan  aku tahu rasanya berteman  dengan orang seperti itu,, hiyy .. dan  itu membuat hati ku yang sedang galau tingkat dewa menjadi senang dan bersemangat luar biasa. mulai saat itu percaya diriku tumbuh dengan pesat. aku tak mau di sibukkan dengan perasan iri pada orang yang di Anugrahi Alloh kecantikan fisik. Jika fisik ku memang tak cantik, maka aku harus cantik hati dan pintar. begitulah tekadku.

Seragam putih abu yang ku kenakan di hari pertama sekolah, jelas jelas mematahkan anggapan keluarga ku bahwa aku punya otak yang pas,meski entah kenapa tinggi badan ku tak juga bertambah dan kulit ku tak juga mencerah. Aku di terima di SMA pavorite , musuh bebuyutan ku Kak Ugi , seperti di paksa menelan kulit buah durian kesukaan nya saat dia tahu dari Mama aku lulus seleksi . perlahan sikap nya berubah meski masih terlihat gengsi untuk memuji ku, Mama dan Papa bangga padaku karena ternyata aku bisa membuktikan keseriusan ku. perlahan tapi pasti, aku tak mendengar lagi ejekan yang mungkin menurut mereka cuma lucu lucuan saja tapi akibat nya begitu dalam menghujam hati ku. 

Aku terus melesat semangat meraih mimpi menjadi orang yang berguna bagi orang lain dan tak di lecehkan lagi, jika aku sedang kehabisan amunisi di perjalanan  , maka aku akan menelepon kak Aya yang selalu siap membantu, meski kadang aku bukan membutuhkan bantuan tapi hanya butuh di dengar  . Kak...terimakasih .. melalui mu Alloh menitipkan energi, energi ku untuk berjuang menjadi seseorang. 

Waktu sudah menunjukan tepat jam lima sore, lalu terdengar suara pintu di ketuk dari luar   ruangan,  Dok, boleh tidak menyusul satu pasien lagi?  tanya seorang perawat dengan sopan, " hhmmm ..Boleh deh, suruh masuk aja " sahut ku.



By Moolida 

17 february 2015 





No comments:

Post a Comment